Australia-Indonesia Museums (AIM) Project 2024

Australia-Indonesia Museums (AIM) Project 2024 dibangun berdasarkan keberhasilan inisiatif tahun 2021–2022, yang mempertemukan para profesional museum dari Indonesia dan Australia. Kegiatan ini difasilitasi oleh SEAMS, Deakin University, dan Western Australian Museum (WAM), serta didukung oleh Australia-Indonesia Institute (AII) dan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. AIM Project bertujuan untuk memperkuat dan memperluas kolaborasi antara museum di kedua negara.
Tahapan sebelumnya dari AIM Project berfokus pada pelatihan menggunakan metodologi Significance 2.0, yang telah diterjemahkan dan diadaptasi ke dalam konteks Indonesia. Kegiatan ini berhasil melibatkan lebih dari 150 kurator dari 80 museum di 19 provinsi di Indonesia, dan menghasilkan pameran daring berjudul Tetangga: People, Places, and Objects Across Borders. Pameran ini menampilkan sejarah bersama dan keterhubungan budaya antara Indonesia dan Australia melalui 20 objek yang signifikan.
AIM Project 2024 akan berfokus pada sejumlah inisiatif penting untuk memperkuat kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antara para profesional museum Indonesia dan Australia. Salah satu upaya utama adalah finalisasi versi Bahasa Indonesia dari panduan Significance 2.0. Kegiatan ini akan menyelesaikan penerjemahan dan adaptasi panduan tersebut, dengan menambahkan studi kasus baru dari museum-museum di Indonesia agar lebih relevan dan aplikatif dalam konteks lokal. Selain itu, kegiatan ini juga akan mengembangkan panduan teknis untuk penelitian provenans, menanggapi kebutuhan penting yang teridentifikasi selama pelaksanaan AIM Project sebelumnya. Panduan ini akan mendukung pendekatan “Significance,” khususnya dalam memahami dan menavigasi kompleksitas konteks pascakolonial.
Untuk mengimplementasikan panduan ini secara efektif, kegiatan ini akan melaksanakan berbagai pelatihan dan kegiatan penelitian di sejumlah museum di Jakarta. Kegiatan ini akan dikelola oleh Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, guna memastikan bahwa metodologi baru dapat diintegrasikan ke dalam praktik kerja museum. Sebagai bagian dari inisiatif ini, Seminar Provenans akan diselenggarakan pada 6 Agustus 2024. Seminar ini akan mempertemukan kurator dan profesional museum dari Indonesia dan Australia untuk berbagi temuan awal mereka dan mendiskusikan implikasi yang lebih luas dari penelitian provenans dalam konteks museum pascakolonial.
Lebih lanjut, AIM Project juga akan memperbarui pameran Tetangga, dengan menambahkan konten baru yang dihasilkan dari temuan terbaru dalam kegiatan Significance 2.0 dan penelitian provenans. Pembaruan ini tidak hanya akan meningkatkan relevansi pameran, tetapi juga melanjutkan komitmen kegiatan ini untuk mengeksplorasi dan menyampaikan sejarah serta keterkaitan budaya antara Indonesia dan Australia.
AIM Project 2024 didedikasikan untuk meningkatkan kapasitas dan praktik kuratorial di kalangan profesional museum baik di Indonesia maupun Australia. Dengan menitikberatkan pada penilaian signifikansi objek, interpretasi, serta integrasi teknologi digital, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan standar museologi di kedua negara. Di samping itu, kegiatan ini juga berupaya membangun jaringan dan kapasitas yang berkelanjutan di sektor permuseuman melalui penelitian kolaboratif dan pengembangan pameran. Seluruh upaya ini dirancang untuk menciptakan narasi-narasi baru yang mengeksplorasi hubungan historis dan kontemporer antara Indonesia dan Australia, melampaui perspektif nasionalistik tradisional.
Kolaborasi yang terus berlanjut antara museum Indonesia dan Australia melalui AIM Project menegaskan pentingnya narasi bersama, saling pengertian, dan penciptaan pengetahuan baru melalui pertukaran budaya.