Strategi Interpretasi Warisan Dunia UNESCO untuk Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto
Dalam ranah pelestarian warisan budaya, UNESCO Jakarta mempercayakan Southeast Asia Museum Services (SEAMS) dengan proyek penting yang dimulai pada tahun 2021-2022.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan krusial dan menerapkan Rencana Interpretasi yang komprehensif untuk Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto (OCMHS), sebuah situs yang direkomendasikan oleh Komite Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2019.
Komite Warisan Dunia UNESCO menggarisbawahi perlunya strategi dan rencana penafsiran menyeluruh bagi OCMHS untuk mendefinisikan tema-tema penafsiran dan menyoroti kekayaan sejarah sosial masyarakat lokal dan pekerja dari Eropa, Indonesia, dan Asia. Penilaian dasar yang dilakukan pada tahun 2022 mengidentifikasi beberapa masalah dalam interpretasi OCMHS, termasuk tidak adanya papan petunjuk, tema yang tumpang tindih, kualitas bahan yang buruk, interpretasi sejarah sosial yang tidak memadai, fasilitas pengunjung yang tidak memadai, kurangnya pelatihan dan peralatan staf, dan tidak adanya keseluruhan strategi warisan digital, situs web, dan media sosial profesional.
Rencana Interpretasi dirancang untuk mengatasi tantangan-tantangan ini melalui lima tujuan utama:
1. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Secara efektif menyampaikan pentingnya Area A OCMHS melalui lima tema interpretasi untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat.
2. Memasukkan Sejarah Sosial: Memberikan pemahaman yang komprehensif dan inklusif dengan memasukkan sejarah sosial masyarakat lokal dan pekerja dari Indonesia, Asia, dan Eropa ke dalam interpretasi situs.
3. Meningkatkan Pengalaman Pengunjung: Meningkatkan fasilitas pengunjung, pencarian arah, dan akses, sekaligus mengembangkan sumber interpretasi berkualitas tinggi untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang warisan budaya situs.
4. Ciptakan Interpretasi Inklusif: Mengakomodasi berbagai gaya pembelajaran dan memastikan aksesibilitas bagi beragam audiens, termasuk pengunjung nasional dan internasional, orang dewasa, anak-anak, dan individu penyandang disabilitas.
5. Terlibat dengan Komunitas Lokal: Mewakili cerita lokal dalam interpretasi, mendorong keterlibatan komunitas dalam pelestarian dan interpretasi warisan budaya mereka di Area A OCMHS.
Meskipun Rencana Interpretasi secara khusus disesuaikan dengan Lokasi Tambang dan Kota Perusahaan (Area A) dari Situs Warisan Dunia OCMHS, metodologi dan pendekatan keseluruhannya dapat disesuaikan dengan Area B dan Area C properti tersebut. Direncanakan dalam siklus perencanaan lima tahun (2023-2028), Rencana Interpretasi akan menjalani tinjauan berkala dan pembaruan sesuai kebutuhan, untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya dalam lanskap pelestarian dan interpretasi warisan budaya yang terus berkembang.